Saturday, June 30, 2007
Peluru pun Habis ...
Tak lama setelah bubarnya Uni Soviet . Sosialisme hancur , dan para birokrat tak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar bebas . Di masa sosialisme , memang rakyat sering antri untuk mendapatkan macam-macam kebutuhan pokok , tapi manajemennya rapi , sehingga semua orang kebagian jatah . Sekarang , masyarakat tetap harus antri , tapi karena manejemennya jelek , antrian umumnya sangat panjang , dan banyak orang yang tidak kebagian jatah .
Begitulah , seorang aktivis sosial berkeliling kota Moskow untuk mengamati bagaimana sistem baru itu bekerja . Di sebuah antrian roti , setelah melihat banyaknya orang yang tidak kebagian , aktivis itu menulis di buku catatannya , " roti habis " .
Lalu dia pergi ke antrian bahan bakar . Lebih banyak lagi yang tak kebagian . Dan dia mencatat " bahan bakar habis !" , kemudian dia menuju ke antrian sabun . Wah pemerintah kapitalis baru ini betul-betul brengsek , banyak sekali masyarakat yang tidak mendapat jatah sabun . Dia menulis besar-besar " SABUN HABIS ! " .
Tanpa dia sadari , dia diikuti oleh seorang intel KGB . Ketika dia akan meninggalkan antrian sabun itu , si intel menegur " Hey bung ! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus , apa sih yang kamu catat ? " .
Sang aktivis menceritakan bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang bagi rakyat .
" Untung kamu ya , sekarang sudah jaman reformasi " , ujar sang intel , " Kalau dulu , kamu sudah ditembak " .
Sambil melangkah pergi , aktivis itu mencatat ;
" Peluru juga habis ! " .
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment